Kamis, 17 Desember 2015


BOYOLALI—Dua pekan menjelang akhir tahun 2015, pencairan dana desa tahap III belum ada kepastian. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali masih menunggu transfer dana itu dari pemerintah pusat.
Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah (Pemdes Setda) Boyolali, Arief Wardianta, menjelaskan seluruh pemerintah desa di Boyolali sudah membuat pengajuan untuk pencairan dana desa tahap III yang nilainya tinggal 20% dari total alokasi dana desa.
“Semua pengajuan sudah masuk ke pemkab, besok kami sampaikan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa [Bapermasdes], kemudian kalau sudah ada transfer dan ke DPPKAD, baru kami ajukan ke DPPKAD. Namun informasi terakhir yang kami terima, dana desa tahap III itu belum ditransfer dari pusat,” kata Arief, kepada Solopos.com, Kamis (17/12/2015).
Pemkab Boyolali sudah beberapa kali menanyakan transfer dana desa itu ke kementerian tetapi belum ada jawaban pasti. Arief hanya menargetkan tahun ini dana desa di Boyolali bisa terserap 100%.
Seperti diketahui, tahun 2015 total dana desa yang mengalir ke 261 desa di Boyolali mencapai Rp72,54 miliar. Pencairan dana desa itu dibagi tiga tahap, 40%, 40%, dan terakhir 20%.
“Dana desa tahap III yang belum ditransfer nilainya sekitar Rp14,5 miliar,” kata Arief.
Arief sudah meminta sejak awal Desember agar pemerintah desa segera mengajukan pencairan dana desa tahap III. Namun di satu sisi, semua pemdes juga harus komitmen untuk menyelesaikan laporan pertanggungjawaban (LPj) penggunaan dana desa tahap I dan II termasuk penggunaan alokasi dana desa, maksimal 28 Desember.
“Memang LPj tahap II belum selesai semua. Kami sudah minta seluruh pertanggungjawaban penggunaan dana desa dan ADD harus disampaikan 28 Desember.”
Arief mengakui jika hingga saat ini belum ada transfer dana desa dari pusat berpotensi menimbulkan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa).
“Yang bisa langsung ngeca’ke [merealisasikan] ya mangga, tetapi kalau memang karena keterbatasan waktu akhirnya menimbulkan silpa ya tidak apa-apa, yang penting silpa dana desa ini jangan sampai lebih dari 30%,” imbuh Arief.

Rabu, 16 Desember 2015


BOYOLALI–Sebanyak 92.492 KK miskin di 19 kecamatan di Boyolali akan menerima Kartu Indonesia Sehat (KIS) tahap II dari pemerintah pusat. Program KIS itu bertujuan untuk meringankan beban warga miskin yang sakit.

Manajer Operasional Kantor Pos Pusat Boyolali, Mujiono, mengatakan pembagian KIS tahap I sebanyak 25.577 KK sudah selesai semua pada Selasa (15/12/2015). Dari jumlah KIS tahap I tersebut sebanyak 24.857 KK sudah menerima kartu sedangkan 720 kartu dikembalikan ke kantor Pos.

“Pengembalian kartu KIS itu karena pemiliknya tidak diketahui keberadaannya setelah pindah alamat. Kami sudah berusaha mencari alamat pemilik kartu dengan bertanya ke kecamatan dan desa tetapi hasilnya nihil,” ujar Mujiono saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Rabu (16/12/2015).

Mujiono mengatakan kartu yang gagal dibagikan itu tidak bisa dialihkan ke warga miskin lainnya yang belum mendapatkan KIS. Data penerima KIS tahun ini yang mendata adalah pemerintah pusat sehingga jika ada kesalahan penerima bukan tanggung jawab Kantor Pos.

“Kalau ada temuan kartu salah cetak yang berhak mengganti bukan Kantor Pos. Tugas Kami hanya membagikan KIS kepada penerima,” kata Mujiono.
Ia menjelaskan tahap II pembagian KIS Boyolali mendapatkan tambahan sebanyak 66.915 KK. Sementara tahap I sebanyak 25.577 KK sehingga jika ditotal keseluruhan yang menerima kartu KIS tahap II nanti sebanyak 92.492 KK. Namun, kapan kartu tersebut mulai dibagikan kepada penerima sampai sejauh ini belum ada kepastian.

“Kantor Pos hanya mendapatkan data jumlah penerima KIS tahap II. Kartu fisiknya belum kami terima sampai sekarang,” kata dia.

Mujiono mengatakan penerima KIS tahap II paling banyak berada di Kecamatan Wonosegoro sebanyak 6.746 KK dan Ampel sebanyak 5.607 KK.

Kepala Bidang (Kabid) Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmingrasi (Dinsosnakertrans) Boyolali, Hanik Nuril Qoyyimah, mengatakan pihak yang berhak membagikan KIS ada dua yakni Badan Penyelenggara Kesehatan Jaminan Sosial (BPJS).

KIS tahap II di BPJS sudah dibagikan sedangkan di Kantor Pos belum ada kepastian sampai sekarang.

Selasa, 08 Desember 2015


BOYOLALI–Tidak ada aktivitas khusus yang dilakukan empat calon kepala daerah Boyolali, Seno Samodro-Said Hidayat serta Agus Purmanto-Sugiyarto, pada satu hari menjelang pemungutan suara, Selasa (8/12/2015).
Saat Solopos.com menyambangi kediaman Seno Samodro di Jl.Manggis, Siswodipuran, Seno tengah beristirahat.
“Beliaunya tidur. Hari ini tidak ada aktivitas khusus, hanya istirahat persiapan buat besok [hari ini]. Doa bersama sudah digelar tadi malam,” kata Wakil ketua tim pemenangan Seno-Said, Ribut Budi Santoso.
Rumah pribadi Seno juga tidak ada aktivitas apa pun. Kesibukan lebih terlihat di posko yang tepat berada di depan kediaman Seno.
Sama halnya dengan pasangannya Said Hidayat. Dia terlihat santai berada di rumah. “Yang namanya hari tenang, ya santai saja di rumah. Istirahat sambil berdoa,” kata Said.
Rencananya, Seno-Said memberikan suaranya di TPS yang berbeda. Seno di TPS 3 dan Said di TPS 7 Kelurahan Siswodipuran, Boyolali Kota.
Saat ditanya komitmen terkait hasil pilkada, apakah sudah siap menang dan siap kalah, Said hanya tertawa. Dia justru menyatakan bahwa yang dipersiapkan hanyalah kemenangan.
“Kami maju pilkada dengan semangat kemenangan. Yang kami persiapkan tentu persiapan untuk menang, bukan siap untuk kalah,” kata Said.
Sementara, cabup nomor urut 2, Agus Purmanto juga nampak santai di kediamannya di Anggorosari, Kelurahan Pulisen, Boyolali Kota. Sesekali dia menyempatkan diri bertemu tim sukarelawan yang berkunjung ke rumahnya. Bahkan, cawabup pasangannya, Sugiyarto sempat bertandang ke rumahnya. Untuk aktivitas khusus, dia hanya menyebut bahwa sejak H-7 selalu ada pengajian di rumahnya.
Untuk hasil pilkada, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT. “Biar Allah SWT yang menentukan lewat tangan-tangan rakyat di Boyolali. Saya yakin, siapa yang akan memimpin Boyolali lima tahun ke depan sudah ditulis Allah dan itu adalah yang terbaik.”
Sugiyarto masih menyempatkan diri untuk silaturahmi ke sejumlah tokoh agama dan masyarakat di Boyolali, kemarin. Dirinya juga menyatakan siap apa pun hasil pilkada. “Semua memang harus menerima apapun hasilnya. Kami siap kalah, namun akhirnya kami juga harus siap menang,” imbuh dia.
Rencananya, Agus Purmanto memberikan suaranya di TPS Dusun Sidomulyo Kelurahan Pulisen dan Sugiyarto memilih di TPS Dukuh Ringinrejo, Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari.