BOYOLALI–Pembangunan
jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Ngesrep, Ngemplak, Boyolali dihentikan
sementara. Hal itu terjadi karena warga belum menerima kompensasi gangguan
pembangunan jalan tol.
Salah seorang warga Maruji,
mengatakan ada sekitar sepuluh rumah milik warga yang terkena dampak
pembangunan jalan tol Soker. Semua rumah tersebut sudah diratakan semua setelah
warga dengan kontraktor pelaksana menyetujui besaran nilai ganti rugi.
“Proses merobohkan bangunan
rumah berlangsung sekitar dua pekan dimulai sejak awal Januari,” kata Maruji
saat ditemui Solopos.com di Kantor Desa Ngesrep, Senin (25/1/2016).
Maruji mengatakan pembangunan
jalan tol Soker dihentikan sementara karena pelaksana pembangunan belum
membayar kompensasi gangguan kepada warga. Kompensasi gangguan itu seperti
debu, bising, dan kerusakan bangunan rumah apabila terkena getaran pengeboran
jalan tol.
“Kami khawatir jika jalan tol
selesai dibangun warga yang tinggal disekitar jalan tol terganggu dengan suara
bising kendaraan yang melintas dijalan,” kata dia.
Disinggung mengenai besaran
ganti rugi, dia mengaku diserahkan sepenuhnya ke pelaksana. Kalau besaran nilai
kompensasi ditentukan warga dikhawatirkan justru membebani pelaksana.
Senada diungkapkan warga
lainnya, Suraji, Menurut dia, sebagai warga hanya menuntut kejalasan soal
kompensasi gangguan dampak pembangunan jalan tol. Kompensasi itu sangat penting
bagi warga karena banyak warga yang memiliki anak kecil.
Dimintai konfirmasi, Kepala
Satuan Kerja (Satker) Tol Soker, Aidil Fiqri, mengatakan ganti rugi itu tidak
harus dalam bentuk uang. Sebagai besar pemerintah hanya memiliki anggaran
sedikit untuk ganti rugi.
“Ganti rugi seolah sudah
menjadi kebiasaan warga terutama warga yang terkena dampak jalan tol. Kami
tidak ingin ada kesan pembangunan jalan tol berdampak negatif bagi warga.
Proyek ini dibangun untuk kemajuan bangsa bukan pribadi,” kata dia.
Ia mengaku belum mengetahui
penyebab dihentikannya pembangunan jalan tol di Ngasrep. Informasi terakhir
pembangunan jalan tol itu berhenti sementara akibat satu orang warga belum
sepakat soal besaran nilai ganti rugi.
“Kami
akan mencari jalan tengah agar kedua belah pihak tidak ada yang dirugikan dan
pembangunan jalan tol bisa terus jalan,” kata dia.